Perbedaan antara Bank, Perusahaan Fintech dan Leasing

Perbedaan antara Bank, Perusahaan Fintech dan Leasing

Kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan beraneka ragam tidak berbanding lurus dengan kondisi ekonomi saat ini. Kondisi ekonomi semakin sulit, apalagi di era pandemi saat ini. Untuk mempermudah masyarakat dalam membeli kebutuhan akan barang dan jasa, saat ini masyarakat memperoleh kemudahan dalam hal meminjam dana, baik secara tunai maupun kredit, baik di bank, perusahaan fintech, maupun perusahaan leasing.

Di zaman sekarang, masyarakat sudah lebih paham mengenai dunia finance atau keuangan, termasuk dalam hal peminjaman dana dan penyaluran dana. Bank, perusahaan fintech, dan perusahaan leasing biasanya menjadi sumber utama bagi masyarakat untuk melakukan peminjaman dana tunai maupun kredit.

Masyarakat sudah cukup kenal dengan eksistensi bank. Bank sudah punya kedekatan tersendiri dengan masyarakat karena banyak transaksi yang harus dilakukan melalui bank. Akhir-akhir ini juga banyak bermunculan perusahaan fintech, perusahaan pinjaman online yang telah memanfaatkan kemajuan zaman dengan penerapan teknologi dan sistem.

Saat ini, sebagian besar orang sudah mencoba menggunakan pinjaman dana melalui fintech. Meskipun begitu, masih banyak orang belum memahami apa itu fintech dan bagaimana kinerjanya. Fintech atau financial dan technology termasuk penemuan baru bagi masyarakat Indonesia karena menggunakan teknologi dan sistem dalam menjalankan kegiatan keuangannya.

Perusahaan leasing sering menjadi opsi untuk melakukan peminjaman dana dalam hal penyediaan barang-barang tertentu. Misalnya, penyediaan kendaraan bermotor dengan syarat-syarat tertentu. Walaupun sama-sama menyediakan jasa peminjaman dana, tetapi ketiganya ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi kegiatan usaha, sumber dana pinjaman, maupun risiko penyaluran pinjaman.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara bank, fintech, dan leasing yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk melakukan peminjaman dana.

  1. Kegiatan Usaha

Bank memiliki kegiatan untuk mengumpulkan atau menghimpun dana simpanan yang diperoleh dari masyarakat, kemudian mendistribusikannya dalam bentuk kredit dan pinjaman kepada UMKM, ritel, konsumen, maupun korporasi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Selain itu, bank juga melaksanakan transaksi pembayaran dan penarikan uang. Bank juga melakukan penjualan produk-produk investasi, seperti reksadana, surat utang, dan lain-lain. Dalam menjual produknya, bank perlu mengimplementasikan ilmu marketing demi hasil yang lebih profitable.

Perusahaan fintech melakukan kegiatan sebagai platform, baik berupa aplikasi maupun laman sebagai media perantara antara pemberi pinjaman dan penerima dana pinjaman melalui sistem elektronik yang mengikuti perkembangan zaman. Perusahaan leasing melayani pengadaan barang-barang modal yang akan digunakan oleh individu atau perusahaan tertentu dalam jangka waktu tertentu.

  1. Sumber uang pinjaman

Jika Anda meminjam dana dari bank, maka sumber dananya akan berasal dari deposito, tabungan, penerbitan obligasi, giro, maupun modal pemilik. Sedangkan pada perusahaan fintech, sumber dana pinjamannya berasal dari pihak yang memiliki dana atau investor dan punya keinginan untuk memberikan pinjaman dana kepada pihak yang lain. Pihak ini bisa orang, bisa juga berbentuk badan hukum. Dana pinjaman pada perusahaan leasing bersumber dari pemilik, penerbitan surat obligasi, maupun perbankan.

  1. Risiko pendistribusian dana pinjaman

Dalam hal peminjaman dana, selalu ada risiko. Risiko dalam menyalurkan dana pinjaman oleh bank ditanggung oleh pihak bank itu sendiri. Sedangkan penyaluran dana pinjaman melalui perusahaan fintech, penyaluran dananya akan ditanggung oleh pihak pemberi pinjaman atau yang disebut juga pihak investor. Proses peminjaman dana yang dilakukan di perusahaan leasing ditanggung oleh perusahaan leasing itu sendiri.

  1. Pelayanannya

Dari segi pelayanan, bank menyediakan lebih banyak jasa dan produk. Bank melayani beberapa jasa, seperti jasa transaksi pembayaran tunai maupun non tunai, melayani penarikan uang, penjualan produk investasi seperti obligasi, reksadana, dan lain-lain, menyalurkan kredit dan pinjaman, dan sebagainya. Perusahaan fintech melayani sebagai perantara antara pihak yang akan meminjam dana dan pihak yang akan memberikan pinjaman dana. Pelayanan leasing berupa penyaluran pinjaman misalnya dengan melakukan pengadaan barang-barang modal.

  1. Penyaluran dana pinjaman

Dana pinjaman yang diperoleh dari bank akan disalurkan kepada UMKM, konsumen, ritel, dan korporasi. Penyaluran pinjaman dana pada perusahaan fintech biasanya dilakukan berupa pembiayaan usaha dan pembiayaan yang sifatnya personal atau pribadi. Pada perusahaan leasing, penyaluran dana pinjamannya bisa berupa sewa guna usaha.

  1. Pengawasan Kinerja

Kinerja dari bank akan diawasi oleh dua pihak, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Karena diawasi oleh OJK dan BI, sebagian besar orang menganggap bank sebagai lembaga keuangan yang cukup aman dibandingkan perusahaan atau lembaga yang lain. Kinerja dari perusahaan fintech akan diawasi oleh OJK saja, tidak diawasi oleh Bank Indonesia. Pengawasannya dilakukan untuk melindungi nasabah. Apabila terjadi permasalahan, maka nasabah bisa melakukan pengaduan ke OJK untuk mendapatkan penanganan. Sama seperti perusahaan fintech, di perusahaan leasing, pengawasannya juga hanya dilakukan oleh OJK dan tidak diawasi oleh Bank Indonesia.

  1. Jaminan

Di bank, dana nasabah akan mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Lembaga Penjamin Simpanan bertanggung jawab dalam memelihara kestabilan sistem dalam perbankan. Sedangkan pada perusahaan fintech, dananya tidak memiliki jaminan. Sama seperti perusahaan fintech, pada perusahaan leasing, juga tidak ada jaminan.

Ketiga lembaga keuangan ini memang memiliki persamaan dan perbedaan. Ketiganya sama-sama memungkinkan adanya kegiatan peminjaman dana untuk usaha maupun untuk keperluan pribadi. Dari segi keamanan, sepertinya bank yang paling baik karena selain mendapatkan pengawasan dari pihak Otoritas Jasa Keuangan, pihak bank juga diawasi oleh Bank Indonesia. Artinya, bank tidak bisa main-main dalam menjalankan kegiatan keuangannya. Namun, perkara kemudahan dalam peminjaman dana, perusahaan fintech-lah yang menjadi pilihan utama. Di Fintech biasanya hanya perlu dokumen pribadi seperti Kartu Keluarga atau KTP dan tidak ada jaminan yang berupa barang. Walaupun perusahaan fintech menjadi primadona di masyarakat sebagai pilihan utama untuk mengajukan pinjaman, pihak nasabah harus tetap berhati-hati. Sudah banyak nasabah yang tertipu oleh perusahaan fintech yang ilegal. Sebelum memutuskan untuk meminjam dana dari perusahaan fintech, pastikan Anda sudah memikirkan kekurangannya, memeriksa kredibilitas perusahaannya juga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di masa mendatang.

Kesimpulannya ketiga lembaga tersebut adalah sama-sama perusahaan yang bergerak di bidang usaha pemberian pinjaman dan diawasi oleh OJK. Dengan segala kelemahan dan kelebihannya maka masyarakat dapat menyikapi dan memahami dengan baik apabila membutuhkan pinjam dana.

www.binaprestasigemilang.id

Pemasaran Produk Perbankan

Pemasaran Produk Perbankan

Pemasaran Produk Perbankan

Ketahui Beberapa Hal Penting dalam Pemasaran Di Jasa Perbankan dan Keuangan

 

Ilmu marketing sangat berperan penting dalam bidang jasa perbankan dan keuangan karena bisa mendatangkan nasabah untuk melakukan transaksi. Agar bisa menjadi seorang marketer profesional, tentunya Anda bisa mengikuti beragam pelatihan marketing, demi meningkatkan kemampuan di bidang pemasaran.

Bagi Anda yang ingin terjun ke dalam bidang pemasaran, khususnya di jasa perbankan dan keuangan, maka perlu mengetahui apa itu pemasaran dan strateginya terlebih dahulu.

 

Apa Itu Pemasaran di Bidang Jasa Perbankan dan Keuangan ?

Marketing atau pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga keuangan untuk mempromosikan suatu produk maupun layanan yang dimilikinya. Dalam pemasaran, Anda mesti bisa menguasai terkait periklanan, promosi, penjualan, serta membuat konsumen yakin dengan produk yang ditawarkan.

Saat melakukan promosi, Anda mesti menargetkan orang sesuai dengan produk yang akan ditawarkan. Ketika Anda mampu melakukan promosi sesuai target konsumen, maka mereka pun akan merasa terbantu dengan kehadiran produk yang Anda tawarkan. Sehingga, tak perlu menunggu lama lagi, para konsumen tertarget akan menerima tawaran produk yang Anda lakukan.

Hal ini pun berlaku dalam dunia perbankan dan keuangan. Seorang marketer di jasa perbankan serta keuangan mesti melakukan promosi ke berbagai perusahaan, lembaga, serta kantor untuk menawarkan produk-produk keuangan yang dimiliki. Tentunya, Anda mesti cakap dalam berkomunikasi, sehingga mereka tertarik untuk menerima produk keuangan tersebut.

Tak hanya pintar berkomunikasi saja, seorang marketer mesti memiliki ilmu marketing yang baik, salah satunya adalah menguasai strategi pemasaran. Berikut ini merupakan beberapa strategi pemasaran yang bisa Anda gunakan, yaitu:

Hal-hal yang Mesti Dilakukan Sebelum Melakukan Strategi Pemasaran di Bidang Jasa Perbankan dan Keuangan

Di dalam dunia marketing, Anda memerlukan sebuah strategi yang akan dilakukan dalam proses pemasaran nanti. Hal ini pun berlaku dalam proses memasarkan produk di bidang jasa perbankan dan keuangan. Dalam hal ini, setiap perusahaan atau lembaga keuangan pasti memiliki strategi tersendiri dalam memasarkan produk perbankannya.

Sehingga, Anda mesti mengetahui terlebih dahulu beberapa hal penting ini sebelum mulai melakukan strategi pemasaran produk di bidang jasa perbankan dan keuangan, yaitu:

 

Lakukan Segmentasi Nasabah

Segmentasi nasabah merupakan suatu strategi yang bisa Anda lakukan untuk mengelompokkan nasabah. Hal ini dilakukan agar pemasaran yang nanti dilakukan bisa lebih terarah, sesuai kebutuhan dan keinginan, serta memiliki kekuatan daya beli yang besar.

Anda bisa mulai melakukan pengelompokkan nasabah, misalnya kelompok A berisi nasabah dengan jenis pekerjaan PNS, kelompok B berisi nasabah dengan jenis pekerjaan Swasta, dan lainnya. Setelah berhasil melakukan pengelompokkan tersebut, maka Anda bisa lebih mudah dalam melakukan pemasaran nantinya.

Lakukan Targeting dengan Baik

Strategi pemasaran kedua ini tidak lepas dari segmentasi yang sudah Anda buat. Jadi, Anda bisa menargetkan berapa nasabah serta produk yang akan ditawarkan di setiap kelompok tersebut.

Tentunya, produk perbankan atau keuangan yang ditawarkan pun harus sesuai dengan para nasabah. Sehingga, mereka akan tertarik dan mencoba produk keuangan yang Anda tawarkan.

Positioning

Strategi pemasaran berikutnya adalah Anda mesti bisa menempatkan produk dengan tepat agar tidak keliru dengan segmentasi nasabah. Dengan melakukan positioning, proses pemasaran bisa dilakukan dengan baik, sebab nasabah dapat dengan mudah memahami dan menerima produk yang Anda jelaskan.

Faktor Penting Saat Melakukan Pemasaran di Bidang Jasa Perbankan dan Keuangan

Apabila sudah melakukan beberapa hal di atas, maka Anda bisa menyerap ilmu marketing dengan baik dan mempraktekannya langsung di lapangan. Selain itu, Anda juga mesti memperhatikan beberapa faktor penting yang dibutuhkan saat melakukan pemasaran di jasa perbankan dan keuangan, yaitu:

Produk

Anda mesti memperhatikan produk perbankan atau keuangan yang akan ditawarkan kepada para nasabah. Hal ini dilakukan agar produk bisa terlihat menarik, mulai dari ciri khas, desain produk, pelayanan, manfaat, kualitas, serta garansi.

Ketika Anda melakukan pemasaran dengan produk perbankan atau keuangan yang baik, maka respon dari para nasabah pun akan sesuai keinginan. Dengan begitu, Anda telah berhasil mempraktekan ilmu dari pelatihan marketing yang sudah pernah diikuti dengan baik, serta menjadi seorang marketer profesional nantinya.

Lokasi Kantor Cabang

Ketika Anda ingin melakukan promosi produk kepada calon nasabah dengan mendatangi setiap perusahaan atau kantor, maka Anda harus memperhatikan letak kantor cabang bank di sekitarnya. Pastikan bahwa tempat Anda promosi dengan kantor cabang tidak terlalu jauh, sehingga masih bisa dijangkau dengan kendaraan secara mudah.

Anda bisa menargetkan hal tersebut sebelum mulai melakukan promosi atau memasarkan produk perbankan. Lakukan dengan optimal dan tawarkan produk sesuai target nasabah. Sehingga, ketika mereka tertarik untuk menggunakan produk perbankan itu, maka para calon nasabah akan langsung mendatangi kantor cabang terdekat di sekitar wilayahnya.

Harga Produk

Di jasa perbankan atau keuangan, Anda akan menemukan beragam produk menarik yang dijual atau ditawarkan dengan harga terjangkau. Maksudnya, disini Anda bisa menawarkan beragam produk seperti, deposito, pinjaman bank, tabungan emas, tabungan pendidikan, investasi, serta lainnya.

Untuk deposito dan investasi lainnya, biasanya nasabah akan tertarik dengan nominal deposito yang rendah. Selain itu, sampaikan juga keuntungan yang akan calon nasabah dapatkan, beserta keistimewaan lainnya.

Promosi

Dalam dunia perbankan, para marketing dituntut untuk melakukan promosi agar bisa mengenalkan beragam produk perbankan dan keuangan kepada para calon nasabah. Beritahukan terkait produk terbaru yang dimiliki beserta keunggulannya.

Proses promosi ini bisa dilakukan tidak hanya langsung terjun ke lapangan saja. Tetapi, Anda bisa memanfaatkan beragam media online maupun offline, misalnya sosial media, website, koran digital, serta masih banyak lagi.

Tertarik Untuk Belajar Ilmu Marketing Pemasaran di Bidang Jasa Perbankan dan Keuangan ?

 

Pemasaran yang akan dilakukan pada bidang jasa perbankan dan keuangan tentunya tidak bisa dilakukan tanpa persiapan apapun. Anda mesti mempelajari tentang ilmu marketing terlebih dahulu, melalui beragam pelatihan marketing yang dibuka secara online maupun offline.

Dengan mempelajari ilmu marketing dengan baik, maka segala pengetahuan terkait pemasaran di bidang perbankan dan keuangan dapat Anda pelajari dan pahami dengan tepat. Sehingga, Anda bisa menargetkan calon nasabah setiap hari, serta mendapatkan hasil yang signifikan nantinya.

Pelatihan marketing ini bisa diikuti oleh siapa saja yang ingin terjun ke bidang pemasaran di jasa perbankan dan keuangan. Anda bisa mengikuti pelatihan secara berbayar maupun gratis sekarang juga. Jangan lupa untuk mencatat setiap ilmu yang didapatkan, sehingga proses pemasaran yang Anda lakukan dapat dilakukan sesuai target perusahaan sendiri.

Itulah informasi mengenai beberapa hal penting yang mesti diketahui dalam pemasaran di bidang jasa perbankan dan keuangan. Setelah mengetahui beberapa hal di atas, kini Anda bisa mulai mempraktekkannya secara langsung, lalu susunlah strategi dengan baik dan tepat untuk mendapatkan calon nasabah sesuai target yang sudah ditentukan.

Untuk lebih memperdalam Ilmu Marketing dapat menghubungi Bina Prestasi Gemilang. Metode pendalaman dapat berupa workshop, pelatihan dan konsultasi, baik secara offline maupun online.

Workshop : Model Bisnis Perbankan Pertanian

Workshop : Model Bisnis Perbankan Pertanian

perbankan pertanian

Workshop - Model Bisnis Perbankan Pertanian

Indonesia sebagai negara agraris sampai dengan saat ini belum mencapai kemandirian pangan yang suistanable. Oleh karena itu pemerintah sekarang ini menggencarkan program pengembangan kemandirian nasional di bidang pertanian dengan mengusung konsep ketahanan pangan.

Pelaksanaan program pemerintah ini tentunya tidak dapat berjalan sendiri, perlu peran dari berbagai bidang untuk turut membantu tercapainya program ketahanan pangan. Selain dari dinas terkait tentunya dari sektor perbankan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang strategis, tepat guna dan mudah dalam implementasinya.

Banyak program yang telah diciptakan oleh pemerintah untuk masyarakat melalui sektor perbankan, diantaranya adalah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Program sudah tepat dan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai sektor usaha, diantaranya yaitu sektor pertanian. Namun yang menjadi pertanyaan apakah penyaluran KUR maupun PEN ini telah tepat guna untuk sektor pertanian ? Bagaimana penyalurannya ? Dan bagaimana kualitas dari dana yang telah disalurkan kepada masyarakat tersebut ? Apakah dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara berkesinambungan ?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas maka perbankan memerlukan suatu konsep yang efektif dan efisien di sektor pertanian sehingga tidak hanya semata-mata memenuhi target penyaluran dananya dan kualitas kreditnya, tetapi manfaat berkelanjutannya pun dirasakan oleh masyarakat petani yang pada akhirnya akan menciptakan daya ungkit peningkatan perekonomian setempat dan tujuan ketahanan pangan  dapat tercapai.

Dalam materi model perbankan pertanian ini akan diajarkan suatu model dengan menciptakan suatu ekosistem perbankan pertanian yang saling terkait, memberikan manfaat ke seluruh stake holder dan berlangsung secara berkesianmbungan.

Dari aspek lembaga / korporasi bank nya, konsep ini menjadi suatu bentuk strategi perusahaan.

Dari aspek petugas bank, konsep ini mengajarkan bagaimana menyusun pedoman atau kebijakannya, implementasi pelaksanaannya dan cara monitoring evaluasinya.

TUJUAN PROGRAM

  1. Untuk top manajemen perusahaan : memberikan masukan terhadap potensi bisnis perbankan pertanian melalui model ekosistem perbankan pertanian (dalam bentuk Workshop)
  2. Untuk peserta program : memberikan panduan terhadap implementasi model ekosistem perbankan pertanian (dalam bentuk pelatihan)

MATERI PROGRAM WORKSHOP

  1. Peraturan pendukung : POJK Peraturan Otoritas Jasa Keuangan NOMOR 51 /POJK.03/2017 Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, Dan Perusahaan Publik Dan
  2. Model Ekosistem Perbankan Pertanian
  3. Pengenalan aspek usaha Pertanian
  4. Mengukur potensi dan target ekosistem perbankan pertanian
  5. Panduan menciptakan komunitas petani dan monitoringnya
  6. Analisa kredit sektor pertanian

TARGET PESERTA

Kantor Pusat : Direksi, Group Head, Kepala Divisi, Kepala Bagian untuk bidang Kredit, Manajemen Resiko. Kanwil / cabang : Kepala Wilayah, Kepala Area, Kepala Cabang.

Kepala cabang / capem, kepala pemasaaran kredit, tenaga pemasar kredit, kepala kebijakan kredit, analis kredit, kredit reviewer, sekretaris perusahaan, unit rencana strategi perusahaan

Maksimal jumlah peserta adalah 30 orang per sessi pelatihan.

PELAKSANAAN PROGRAM WORKHOP

  1. Secara online / daring
  2. Durasi 240 menit