Indonesia sebagai negara agraris sampai dengan saat ini belum mencapai kemandirian pangan yang suistanable. Oleh karena itu pemerintah sekarang ini menggencarkan program pengembangan kemandirian nasional di bidang pertanian dengan mengusung konsep ketahanan pangan.
Pelaksanaan program pemerintah ini tentunya tidak dapat berjalan sendiri, perlu peran dari berbagai bidang untuk turut membantu tercapainya program ketahanan pangan. Selain dari dinas terkait tentunya dari sektor perbankan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang strategis, tepat guna dan mudah dalam implementasinya.
Banyak program yang telah diciptakan oleh pemerintah untuk masyarakat melalui sektor perbankan, diantaranya adalah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Program sudah tepat dan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai sektor usaha, diantaranya yaitu sektor pertanian. Namun yang menjadi pertanyaan apakah penyaluran KUR maupun PEN ini telah tepat guna untuk sektor pertanian ? Bagaimana penyalurannya ? Dan bagaimana kualitas dari dana yang telah disalurkan kepada masyarakat tersebut ? Apakah dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara berkesinambungan ?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas maka perbankan memerlukan suatu konsep yang efektif dan efisien di sektor pertanian sehingga tidak hanya semata-mata memenuhi target penyaluran dananya dan kualitas kreditnya, tetapi manfaat berkelanjutannya pun dirasakan oleh masyarakat petani yang pada akhirnya akan menciptakan daya ungkit peningkatan perekonomian setempat dan tujuan ketahanan pangan dapat tercapai.
Dalam materi model perbankan pertanian ini akan diajarkan suatu model dengan menciptakan suatu ekosistem perbankan pertanian yang saling terkait, memberikan manfaat ke seluruh stake holder dan berlangsung secara berkesianmbungan.
Dari aspek lembaga / korporasi bank nya, konsep ini menjadi suatu bentuk strategi perusahaan.
Dari aspek petugas bank, konsep ini mengajarkan bagaimana menyusun pedoman atau kebijakannya, implementasi pelaksanaannya dan cara monitoring evaluasinya.
TUJUAN PROGRAM
MATERI PROGRAM WORKSHOP
TARGET PESERTA
Kantor Pusat : Direksi, Group Head, Kepala Divisi, Kepala Bagian untuk bidang Kredit, Manajemen Resiko. Kanwil / cabang : Kepala Wilayah, Kepala Area, Kepala Cabang.
Kepala cabang / capem, kepala pemasaaran kredit, tenaga pemasar kredit, kepala kebijakan kredit, analis kredit, kredit reviewer, sekretaris perusahaan, unit rencana strategi perusahaan
Maksimal jumlah peserta adalah 30 orang per sessi pelatihan.
PELAKSANAAN PROGRAM WORKHOP