Saat ini dunia sedang mengalami pandemi Covid-19. Akibatnya, banyak sektor yang terkena dampaknya, termasuk sektor ekonomi. Misalnya, banyak orang mengalami perubahan dalam hidup mereka, salah satunya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Maka dari itu, sebagian besar dari mereka memerlukan pinjaman usaha untuk bertahan di era pandemi ini.

Membuka lembaran hidup baru dengan membuka bisnis baru merupakan salah satu Langkah yang bisa diambil dalam menghadapi PHK. Tidak usah mulai dengan bisnis yang besar tetapi Anda bisa memulainya dari skala kecil terlebih dahulu. Misalnya, jika tidak memiliki pengalaman dalam membuka bisnis, Anda bisa membeli franchise dari produk yang sudah cukup familiar di masyarakat. Contoh lainnya, jika Anda memiliki hobi memasak, Anda bisa membuka usaha makanan kecil-kecilan dari rumah Anda.

Untuk memperoleh biaya untuk membuka usaha, Anda bisa memperolehnya dari lembaga-lembaga keuangan, baik lembaga perbankan maupun lembaga non perbankan. Anda bisa memilih lembaga keuangan yang dapat dibuktikan kredibilitasnya. Lakukan riset terlebih dahulu sebelum meminjam modal usaha dari lembaga tertentu. Yang terpenting, pilihlah pinjaman usaha yang memberi persyaratan dan proses pencairan dana yang mudah sehingga usaha Anda bisa berjalan dengan lancar tanpa terhambat biaya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika akan mencari pinjaman usaha.

  1. Pelajari Persyaratannya

Ketika ingin mendapatkan pinjaman usaha, biasanya ada sederet persyaratan yang harus dipenuhi. Anda sebaiknya memperhatikan dengan teliti apa saja syarat yang diperlukan. Jika Anda teliti, besar kemungkinan pengajuan dana pinjaman Anda bisa diproses dengan cepat.

Biasanya, pinjaman usaha memerlukan dokumen-dokumen seperti fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), fotokopi Kartu Keluarga (KK), Rekening Koran periode tiga bulan terakhir, slip gaji ataupun dokumen pendukung lainnya. Terkadang, beberapa Lembaga keuangan juga membutuhkan dokumen seperti bukti pemilikan atas barang yang menjadi jaminan, seperti bukti kepemilikan kendaraan bermotor, sertifikat ataupun dokumen lainnya.

Jaminan seperti ini biasanya digunakan oleh lembaga keuangan sebagai media antisipasi jika Anda tidak mampu membayar angsuran. Oleh karena itu, penting untuk membaca dengan teliti persyaratan yang dibutuhkan agar dana bisa cepat dicairkan. Jika Anda kurang teliti dan terdapat kekurangan, pengajuan pinjaman modal Anda bisa tidak diterima. Jika seperti itu, Anda bisa mengalami kerugian waktu karena harus mengurus kembali dokumen untuk melengkapi syarat-syarat yang diperlukan.

  1. Pilih Lembaga Keuangan yang Kredibel

Ketika mengajukan permohonan pinjaman usaha, sebaiknya Anda menerapkan prinsip kehati-hatian. Pilihlah lembaga keuangan yang kredibel dan resmi. Pastikan Lembaga keuangan yang Anda pilih sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anda bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu di website OJK atau menghubungi kontak OJK. Jika lembaga keuangan tersebut ternyata tidak terdaftar, berarti lembaga tersebut adalah lembaga illegal. Sekarang ini sudah banyak lembaga illegal yang sudah ditutup oleh OJK karena mereka tidak transparan dalam hal tenggat waktu pinjaman dan besarnya biaya bunga.

Anda bisa mengalami kerugian jika lembaga keuangan yang Anda pilih ternyata tidak memiliki izin operasional dari OJK. Kerugiannya antara lain apabila terjadi permasalahan ketika proses peminjaman dana berjalan, Anda akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikan masalahnya di pengadilan. Karena tidak terdaftar di OJK, bisa jadi proses penagihan dan biaya administrasinya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh OJK. Hal seperti ini sudah pernah terjadi dan diberitakan di media. Jadi, untuk menghindari kerugian, ada baiknya mengadakan kerja sama dengan perusahaan yang memang sudah terbukti kredibilitasnya. Jangan hanya mementingkan kemudahan dalam mencairkan dananya sehingga Anda mengabaikan hal ini. Proses pencairan dana yang mudah sebaiknya dibarengi dengan image dan track record yang baik dari lembaga tersebut.

  1. Proses Pencairannya Cepat

Usahakan untuk mencari lembaga keuangan yang dapat memberikan proses pencairan dana yang cepat. Jika memakan waktu yang lama, waktu Anda akan habis di sini saja. Padahal, Anda harus mengurus banyak hal lain dalam memulai usaha yang baru. Oleh karena itu, pilihlah lembaga keuangan yang memberi Anda kemudahan dalam proses pencairan dana. Upayakan juga untuk memilih lembaga keuangan yang bisa memberikan dana dalam jangka waktu sekitar satu hingga tiga hari. Semakin cepat dana tersebut Anda terima, semakin baik dampaknya untuk usaha Anda. Pilih juga lembaga keuangan yang tidak merepotkan Anda dalam mengurus dokumen persyaratan secara offline.

  1. Mencari Tahu Track Record Lembaga Keuangan

Di era digital saat ini, sangatlah mudah untuk memperoleh informasi. Banyak hal sudah bisa Anda temukan di internet. Anda bisa mengecek kredibilitas lembaga keuangan yang Anda bidik dengan melihat track recordnya secara daring. Namun, tidak semua informasi dapat dipercaya. Sebaiknya Anda menggunakan filter untuk menentukan informasi mana yang benar dan yang salah. Anda bisa memperoleh referensi dari banyak sumber untuk memperoleh bukti yang kuat.

  1. Pilih Lembaga yang Biaya Administrasi dan Bunganya Murah

Biaya administrasi dan bunga merupakan dua komponen penting yang perlu Anda perhatikan. Setiap perusahaan menerapkan kebijakan yang berbeda-beda. Ada perusahaan yang membebankan biaya cukup besar, ada juga yang membebankan biaya yang cukup kecil. Karena tujuannya untuk membuka usaha, sebaiknya Anda memilih lembaga keuangan yang menawarkan biaya administrasi dan bunga yang cukup murah. Sebaiknya pilihlah lembaga keuangan yang menawarkan suku bunga kompetitif yang sekiranya tidak akan memberatkan Anda di masa depan nanti.

Sebelum benar-benar mengajukan permohonan peminjaman usaha, ada baiknya hitung dulu bunga dan biaya administrasinya. Jika memang perhitungannya cocok dan Anda yakin mampu untuk melunasi cicilannya tiap bulan, Anda bisa segera mengajukannya. Pastikan Anda memilih perusahaan yang dengan transparan memberikan perincian mengenai besarnya bunga dan angsuran sebelum Anda mengajukan pinjaman.

  1. Perhatikan Sistem Pembayarannya

Sistem pembayaran ada beraneka ragam cara, ada yang melalui internet banking, transfer melalui ATM, autodebet dari rekening tabungan, ataupun dengan setor secara offline. Hal seperti ini perlu Anda pastikan sebelum mengajukan pinjaman agar Anda bisa menyiapkan biaya untuk melakukan angsuran setiap bulannya sehingga Anda tidak terlambat atau melewati jatuh tempo saat membayar angsuran. Jika Anda terlambat membayar angsuran, Anda bisa dikenakan denda.

  1. Cari Tahu Biaya Tambahan Lainnya

Ketika mengajukan pinjaman, jangan hanya memperhatikan jumlah bunga dan angsurannya saja. Perhatikan juga biaya lainnya yang perlu dikeluarkan. Misalnya, biaya keterlambatan pembayaran angsuran, biaya pelunasan lebih awal, dan sebagainya.

  1. Pastikan Pinjaman yang Diajukan Sesuai dengan Kemampuan Finansial

Ajukan pinjaman yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Jadi, Anda perlu memastikan apakah Anda punya kemampuan untuk membayar pinjaman dalam jumlah dan waktu yang telah ditetapkan. Upayakan untuk tidak meminjam dana dalam jumlah yang terlalu banyak sampai-sampai Anda tidak mampu untuk membayarnya lagi. Jika seperti ini, Anda harus membayar denda keterlambatan pembayaran angsuran. Jika Anda tidak mampu membayarnya sama sekali, perusahaan yang memberikan pinjaman bisa menuntut Anda ke pengadilan.

Itulah beberapa hal yang dapat Anda pertimbangkan sebelum melakukan pengajuan dana pinjaman usaha pada saat masa pandemi ini.

www.binaprestasigemilang.id